Sistem Informasi
A. Level majemen dan arus informasi
Sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah
organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level
manajemen. Namun sebelum membicarakan sistem informasi seperti itu,
berbagai level manajemen dalam suatu organisasi akan dibahas terlebih
dahulu.
Dalam organisasi tradisional umumnya terdapat empat kelompok,
yaitu manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah, manajemen
tingkat bawah, dan pegawai non-manajemen.
Menejemen tingkat atas, yaitu level yang paling tinggi dalam
menangani keputusan-keputusan strategis yaitu keputusan yang sangat
kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan.
Biasanya level ini digunakan dalam organisasi yang besar, direktur
utama, direktur pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, dan direktur
produksi.
Berbeda dengan manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah
lebih menangani keputusan-keputusan taktis berupa keputusan-keputusan
yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi.
Biasanya level ini digunakan dalam manajemen pabrik, manajemen operasi,
dan menejemen akuntansi.
Selain itu, adapun level tingkat bawah tang lebih menangani
kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Level ini lebih
terfokus pada pengawasan para pegawai non-manajemen, memantau
kejadian-kejadian sehari-hari, dan melakuikan tindakan-tindakan koreksi
jika sewaktu-waktu diperlukan. Biasanya level ini digunakan dalam kepala
proyek dan kepala bagian.
B. Jenis-jenis sistem informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian.
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada
level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja
data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data
atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya
secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar
organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets,
electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan
video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan
dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan
aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi
secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem
sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut
knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam
suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir
bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah
knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
terstruktur dan anatarmuka pengguna.
1 . Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
ila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support
systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok
bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk
pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan
“groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan
jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di
tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
C. Sistem antarorganisasi (IOS)
Sistem antarorganisasi adalah suatu kombinasi
perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai
suatu sistem tunggal mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra
bisnis. Manfaat dalam sistem antarorganisasiSuatu
elemen kunci dalam IOS adalah jaringan komunikasi data yang mengatur
alur data dan informasi antara perusahaan dan para mitra bisnisnya. Tiga teknologi dapat menyediakan kaitan tersebut – sambungan langsung (direct connectivity), jaringan bernilai tambah (value added network), dan internet. Jaringan
bernilai tambah (VAN) adalah fasilitas komunikasi yang disediakan oleh
pemasok yang tidak hanya menyediakan sirkuit tetapi juga melaksanakan
pelayanan penting. Sementara VAN merupakan teknologi pilihan beberapa tahun lalu, banyak perhatian saat ini difokuskan pada internet. Menjelang
akhir abad dua puluh, penggunakan internet sebagai saluran utama
komunikasi perdagangan melalui jaringan elektronik akan terus meningkat.
Perusahaan-perusahaan atau organisasi yang ikut serta dalam
perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di
seluruh orgnaisasi. Perbaikan tersebut diharapkan menghasilkan tiga (3)
manfaat utama :
1. Pelayanan pelanggan meningkat;
2. Hubungan dengan pemasok & masyarakat keuangan meningkat;
3. Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
Manfaat-manfaat tersebut berkontribusi pada stabilitas keuangan
perusahaan dan memungkinkannya untuk bersaing dengan lebih baik dalam
dunia bisnis yang semakin terikat untuk menggunakan teknologi komputer.
IOS (Interorganizational system), kadang-kadang
disebut sistem informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi
perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai
suatu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Wal-Mart (sebuah retailer yang telah mendunia) dan Procter & Gamble
(sebagai pemasok barang) menerapkan sistem antarorganisasi yang
memungkinkan kedua perusahaan berbagi informasi. P&G dapat memantau
stok barang yang terdapat dalam Wal-Mart setiap saat dan Wal-Mart tidak
perlu memesan ke P&G secara eksplisit. Dengan cara seperti ini kedua
belah pihak akan menghemat biaya.
Contoh lain yang menerapkan sistem antarorganisasi adalah IBM, Apple,
dan Motorola. Ketiga perusahaan ini membentuk aliansi pada awal 1990-an
yang ditunjuk untuk mematahkan dominasi Intel terhadap pasar prosessor.
Dalam hal ini, IOS digunakan sebagai sarana untuk memberi komunikasi
informasi diantara ketiga perusahaan tersebut. Sebagaimana diketahui,
aliansi ini menghasilkan cip yang diberi nama PowerPC.
D. Layanan sistem informasi
Organisasi yang memilki sistem operasi umumnya mempunyai wadah atau
bagian dengan nama EDP (Electronic Data Processing) atau PDE (Pengolahan
Data Elektronis), MIS (Manajemen Information System), Teknologi
Informasi, ataupun nama yang semacam itu.
Layanan sistem operasi dirancang untuk membuat pemrograman menjadi lebih mudah seperti :
1. Pembuatan Program
Sistem operasi menyediakan berbagai fasilitas yang membantu programer
dalam membuat program seperti editor. Walaupun bukan bagian dari sistem
operasi, tapi layanan ini diakses melalui sistem operasi.
2. Eksekusi Program
Sistem harus bisa me-load program ke memori, dan menjalankan
program tersebut. Program harus bisa menghentikan pengeksekusiannya baik
secara normal maupun tidak (ada error)
3. Operasi I/O
Program yang sedang dijalankan kadang kala membutuhkan I/O. Untuk
efisiensi dan keamanan, pengguna biasanya tidak bisa mengatur peranti
I/O secara langsung, untuk itulah sistem operasi harus menyediakan
mekanisme dalam melakukan operasi I/O.
4. Manipulasi Sistem Berkas
Program harus membaca dan menulis berkas, dan kadang kala juga harus membuat dan menghapus berkas.
5. Komunikasi
Kadang kala sebuah proses memerlukan informasi dari proses yang lain.
Ada dua cara umum dimana komunikasi dapat dilakukan. Komunikasi dapat
terjadi antara proses dalam satu komputer, atau antara proses yang
berada dalam komputer yang berbeda, tetapi dihubungkan oleh jaringan
komputer. Komunikasi dapat dilakukan dengan pembagian memori(penggunaan
bersama, share-memory)atau message-passsing, dimana sejumlah informasi dipindahkan antara proses oleh sistem operasi.
6. Deteksi Error
Sistem operasi harus selalu waspada terhadap kemungkinan error. Errordapat terjadi di CPU dan memori perangkat keras, I/O, dan di dalam program yang dijalankan pengguna. Untuk setiap jenis error sistem operasi harus bisa mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan jalannya proses komputasi.
Disamping
pelayanan diatas, sistem operasi juga menyediakan layanan lain. Layanan
ini bukan untuk membantu pengguna tapi lebih pada mempertahankan
efisiensi sistem itu sendiri. Layanan tambahan itu yaitu :
1. Alokasi Sumber Daya
Ketika
beberapa pengguna menggunakan sistem atau beberapa program dijalankan
secara bersamaan, sumber daya harus dialokasikan bagi masing-masing
pengguna dan program tersebut.
2. Accounting
Kita
menginginkan agar jumlah pengguna yang menggunakan sumber daya, dan
jenis sumber daya yang digunakan selalu terjaga. Untuk itu maka
diperlukan suatu perhitungan dan statistik. Perhitungan ini diperlukan
bagi seseorang yang ingin merubah konfigurasi sistem untuk meningkatkan
pelayanan.
3. Proteksi
E. Cara untuk mengembangkan suatu pengembangan sistem informasi
Ada banyak cara dalam mengembngkan sistem informasi, seperti insourcing, prototyping, pemakai paket perangkat lunak.
1. Insourcing
Pada masa sekarang banyak perusahaan yang yang mengadakan sistem
informasi dengan cara melakukan pengembangan sendiri atau yang dikenal
dengan istilah insourcing. Pengembangan ini meliputi enam langkah
penting yang mencakup perencanaan, penentuan lingkup, analisis, desain,
implementasi, dan pemeliharaan.
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan
fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal
dengan sebutan prototipe. Langkah membuat prototyping adalah
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai, mengembangkan sebuah
prototipe, menggunakan prototipe, memperbaiki dan meningkatkan
prototipe.
3. Pemakai paket perangkat lunak
Pada prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai
dengan semua kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya kemampuan yang
ditawarkan sebuah paket perangkat lunak jauh melebihi dari kebutuhan.
Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk mengidentifikasi
perbedaan antara kemampuan yang ditawarkan paket perangkat lunak dengan
kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini, tentu saja modul-modul
yang sekiranya belum diperlukan dapat tidak dibeli.
4. Selfsourcing
Alternatif lain dalam mengembangkan sistem yakni berupa selfsourcing
yaitu suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi
yang dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam
organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi
atau tanpa sama sekali. Model ini juga dikenal dengan end-user computing
atau end-user development.
5. Outsourcing
Yaitu
pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihan
jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu. Bentuk
outsourcing yang umum dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia
adalah dalam bidang layanan kebersihan ruangan. Dalam bidang teknologi
informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan outsourcing.
Dalam hal ini, pengembangan sistem dilakukan oleh perusahaan perangkat
lunak. Pada prakteknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak
hanya dalam hal pengmbangan sistem, melainkan juga pada pengoperasiannya
0 komentar: